30DWC

#35 – Squad 6

Pada hari #27 sampai dengan #29 program 30DWC, ada tema khusus yang diminta, masing-masing luka, rawat, sembuh. Kesempatan ini saya pakai untuk menulis tentang Mohammad Yamin, sosok di balik berbagai kontroversi pada awal kelahiran bangsa ini, termasuk kontroversi tentang Gajah Mada. 

Saya pribadi mengagumi Mohammad Yamin, sebagai sosok berani, cerdas dan super influencer pada masanya.

 

#28

Selasa, 15 Maret 2022

Yamin Merawat Luka Bangsa

Masa penjajahan 350 tahun menjadi luka yang dalam bagi bangsa Indonesia. Bila diibaratkan dengan seorang manusia yang dipasung dalam masa tumbuh kembangnya, maka rasa percaya diri orang itu telah hilang, potensi-potensinya tidak berkembang, dan fisiknya rapuh.

Seorang pemuda bernama Mohammad Yamin geram dengan kondisi negaranya. Dia dengan berani berjuang mencari cara untuk merawat bangsanya yang luka.

Langkah pertama adalah bergabung dengan perkumpulan pemuda Sumatra, atau Jong Sumatra Bond. Bahkan dia terpilih menjadi ketua untuk periode 1926-1928. Jabatan ketua membawanya untuk ikut dalam Kongres Pemuda I (30 April-2 Mei 1926). Dalam pertemuan merembukkan “Sumpah Pemuda” itu Yamin (23 tahun) dengan berani mengusulkan penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan, bukan Jawa. Dua tahun kemudian, pada Kongres Pemuda II, 28 Oktober 1928, Yamin menjadi sosok utama dalam merumuskan  teks Sumpah Pemuda. 

Gagasannya tentang bentuk negara terinspirasi dari buku-buku sejarah yang dibacanya. Dia membaca tentang Sriwijaya dan Majapahit, dan berpikir bahwa Indonesia harus menjadi negara kesatuan, bukan federasi. Dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia dia menentang usulan para senior di dalam rapat tentang gagasan negara federasi.

Dalam membentuk negara persatuan itu Yamin merasa perlunya ada tokoh yang jadi panutan. Karena itu, dia menciptakan ikon Gajah Mada. Dia mendalami kitab Nagarakretagama, karya Empu Prapanca, dan menemukan adanya sosok Gajah Mada sebagai tangan kanan raja. Kemudian Yamin menulis buku Gajah Mada dengan menguraikan keberanian dan ide-idenya untuk menyatukan Nusantara di bawah Majapahit. Tidak hanya itu, Yamin juga membuat rekaan wajah Gajah Mada berdasarkan figurin terakota yang ditemuinya di Trowulan.   

Di luar hal yang kontroversial, Yamin adalah sosok yang memiliki andil dalam pembuatan lambang Garuda Pancasila, syair “Indonesia Raya”, dan kata Pancasila.

Kegigihan Yamin adalah bagian dari perjuangannya mencari obat bagi bangsanya.

                     

 

Berikutnya: Sembuhkah Bangsa Ini?

#30dwcjilid35

#squad6

#day28

× Hubungi saya