Belajar Rumi
(Aku Ingin …. Berpuisi)
- Rumi Daylight (Camille & Kabir Helminski)
- Rumi’s Daily Secrets (HB Jassin)
023
23 JANUARI, 2022
How long will you say,
“I will conquer the whole world
and fill it with myself”?
Even if snow covered the world completely,
the sun could melt it with a glance.
A single spark of God’s mercy
can turn poison into springwater.
Where there is doubt,
He establishes certainty
Sajak ke-23 bicara tentang keraguan dan kepastian. Ketika manusia ragu, Tuhan datang memberi kepastian. Ya, keraguan adalah milik manusia, sedangkan kepastian hanya datang dari Tuhan.
Sajak ini bisa kita titeni, tiru dan tambahi, seperti teknik belajar awal versi Ki Hajar Dewantara. Titeni adalah mengamati, tiru adalah meniru, dan tambahi adalah menggubah menjadi karya baru.
Ketidakpastian bisa diterjemahkan menjadi sesuatu yang diangankan saat ini. Angan-angan ini kelak bisa nyata dan bisa juga tidak. Kita bisa menulis puisi yang diawali dengan “Aku ingin”.
Sapardi Djoko Damono pernah menulis sajak romantis penuh angan:
Aku ingin mencintaimu
Dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat
Diucapkan kayu kepada api
Yang menjadikannya abu
Kita juga bisa membuat sajak kerinduan dengan menulis “Aku ingin”
Aku ingin pulang, Bu. Menikmati sayur kelor buatanmu. Atau pepes tahu tempe masakan terakhir dari tanganmu. Pulang ke rumahmu. Rumah yang selalu hangat dengan senyuman dan pelukanmu. Rumah yang bahagia hanya dengan rebusan atau bakaran singkong di kebun. Rumah yang damai dengan rindangnya nasehat-nasehatmu yang banyak maknanya.
Titik Damayanti dalam Puisi | Aku ingin Pulang (vnn.co.id)
Kita juga bisa berfantasi memakai kata “bayangkan”, seperti yang dilakukan John Lennon:
Imagine no possessions
I wonder if you can
No need for greed or hunger
A brotherhood of man
Imagine all the people
Sharing all the world… You…
Ingin menulis puisi apa hari ini?