Palet Warna Siti
6 Februari 2023
Ibu saya, Siti Mardiah, seorang penjahit. Selain memberikan layanan untuk menjahit baju pelanggan, Ibu juga menjahit baju-bajunya sendiri.
Setelah Ibu wafat, di tahun 2005, kami menghitung ada 100 pieces baju Ibu, termasuk jarik, kebaya, daster, dan setelan baju pergi
Saat ini tersisa sekitar 30 setelan, terdiri dari tunik dan bawahan. Baju-baju itu tidak bisa diberikan kepada orang lain karena ukuran tubuh dan bahan.
Namun kalau didiamkan di lemari akan dimakan debu, dan menjadi mubazir. Apalagi dalam Islam ada keyakinan tentang hisab mengenai benda-benda yang pernah kita miliki.
Jadi saya pun memberi gagasan kepada kakak-kakak dan adik saya untuk mengolah baju ibu menjadi sajadah.
Alhamdulillah, mereka setuju (dan percaya ada kemampuan menjahit craft saya).
Saya pun membawa pulang baju-baju almarhumah Ibu dari rumah kakak saya.
Sesampai di rumah baju-baju itu saya cuci. Manual, agar bahan baju terjaga.
Saat menjemur baju-baju Ibu, saya melihat color palette yang indah. Ibu saya pandai memilih warna. Ada ungu, biru, krem, hijau. Di saat itulah saya terpikir untuk mendokumentasikan kegiatan ini dengan lebih serius. Syukur-syukur bisa menjadi buku tentang warna dan teknik craft.
Palet warna baju Ibu
Foto EWS