Tentang Web Narasi
Tentang Web Narasi – Narasi adalah tulisan dengan gaya bertutur personal. Kata “narasi” berasal dari kata Latin narrare yang berarti bercerita.
Bernarasi adalah kemampuan yang diberikan Tuhan bersamaan dengan penciptaan manusia. Bagaimana kita bisa tahu cerita tentang manusia pertama, Adam, adalah karena cerita yang bergulir dari masa ke masa. Di kitab suci pun ada genre tentang sejarah, yang penulisannya memakai gaya naratif.
Pada masyarakat tradisional, saat malam bulan purnama, para sesepuh mendongeng untuk menyampaikan kebaikan yang tetap dijaga dan keburukan yang harus dihindari. Bercerita menjadi kekuatan suatu masyarakat untuk melanjutkan nilai-nilai dari suatu generasi ke generasi. Dari tuturan itu muncullah cerita rakyat.
Ketika tradisi menulis berkembang, muncul jenis tulisan yang bersifat faktual dan naratif (bercerita). Namun dalam perkembangannya, tulisan yang bersifat faktual pun dapat ditulis dengan gaya bercerita. Hal ini lagi karena penyampaian cerita lewat cerita lebih akrab dan mudah dicerna.
N.E

Saya & Web Narasi
Website ini saya beri nama Narasi karena alasan simpel: mudah diucapkan. Alasan lain cukup mendasar. Narasi adalah genre tulisan yang saya akrabi sejak 35 tahun lalu ketika saya menerima tugas pertama menulis tentang Masjid Said Naum di Tanah Abang. Ya, saya pernah bekerja sebagai jurnalis di Femina Group selama kurang lebih 15 tahun, sebelum akhirnya terjun ke dunia pendidikan.
Perkenalkan saya, Endah WS, pemilik website ini, bukan selebgram atau influencer atau Tiktoker. Saya hanya pendiri dan pengelola Sekolah Tetum Bunaya, lembaga pendidikan yang mencakup Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Dasar di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Website ini merupakan hadiah dari salah satu orang tua murid pada saat sekolah saya Bunaya merayakan ulang tahun ke-10.
Saya kerap ditanya mengapa dari jurnalistik beralih ke pendidikan. Jawabnya mudah: sastra, jurnalisme, pendidikan berbicara tentang manusia. Kalau sebagai jurnalis saya menjadi generalis, maka dengan berperan sebagai pendidik saya menjadi seorang spesialis. Tulisan saya menjadi lebih mendalam, karena mata saya lebih tajam dalam menganalisis anak, pengasuhan dan pendidikan.
Sebaliknya, saya bisa mengisi dunia pendidikan dengan kemampuan literasi yang saya miliki.
Gambar oleh Bintang.

Saya & Penulisan Naratif
Saya menyerap bahwa dunia ini berisi gaya bertutur naratif ketika sejak masih bayi. Ada sebuah pengalaman yang diceritakan ulang oleh orang-oang di sekeliling saya. Cerita itu membuat saya meyakini bahwa kata-kata bisa membawa masa lalu menjadi hidup. Dengan keadaan ini saya merasa beruntung bahwa sejak sangat dini saya sudah mendapat asupan narasi. Hal ini kemudian membentuk diri, profesi, dan pencapaian diri saya.
Ketika kuliah saya belajar sastra dan linguistik yang membuat saya jadi lebih memahami dan menikmati bahasa. Karya sastra yang saya baca membuat saya belajar untuk melihat yang tidak terlihat, dan menerima perspektif penulis yang beragam.
Saat menjadi jurnalis, saya berkesempatan bertemu dengan banyak orang dari berbagai kalangan. Karena saya menulis feature (semacam tulisan naratif faktual), saya melakukan wawancara, pengamatan, dan studi literatur. Saya terlatih untuk memahami narasumber sebagai manusia bukan karena kelas sosial mereka.
Hal terbesar dari profesi jurnalistik adalah pembentukan karakter diri. Saya menabrak sifat saya yang pemalu dan tertutup menjadi lebih terbuka secara pelan-pelan.
Ini berpengaruh setelah saya terjun ke dunia pendidikan. Saya mengembangkan pendekatan yang personal, dan memberi kesempatan kepada setiap orang untuk bertumbuh. Saya bersyukur bahwa dengan kepekaan terhadap bahasa saya bisa mengembangkan pemikiran yang lebih luas.

Saya Pernah Belajar pada Mereka
Shaun Levin

Saya mengenal Shaun Levin saat mengambil kelas Creative Writing for Beginners: Bringing Your Story to Life di Domestika.org. Shaun adalah penulis kelahiran Israel yang berdomisili di Inggris. Pria yang hobi berlari ini adalah seorang penulis fiksi dan nonfiksi. Yang menarik, dia menulis nonfiksi dengan gaya naratif. Bahkan dia punya beberapa website dengan tema berbeda untuk tulisan nonfiksi.
Penulis ini juga membuat writing map yang berisi panduan menulis dengan berbagai prompt. Inspirasinya terutama tempat-tempat yang didatanginya sambil berlari.
Katie Hafner

Katie adalah jurnalis dan penulis dari Amerika Serikat. Sebagian karier menulisnya bersama New York Times. Di samping itu, Katie juga menulis beberapa buku.
Ibu satu anak ini punya passion pada teknologi, dan dia bisa menulis teknologi dengan gaya renyah. Salah satu karyanya adalah Wizards Stay Up Late, yang berkisah tentang asal usul internet. Buku itu ditulisnya bersama mendiang suaminya.
Katie tidak hanya menulis tentang teknologi. Apa saja bisa jadi bahan tulisan yang menarik. Ada prinsip yang dipegang Katie yang membuat tulisannya tidak kering: Tulis sesuai kepribadian kita.
Website Katie Hafner: Katie Hafner.com
Baca juga tulisan naratif Katie tentang teknologi di New York Times.
Web Narasi N.EWS
Menulis Narasi dengan Renyah & Lincah
Pengisi Konten: Endah WS
Page Builder: Divi/Elegant Themes
Layout Pack: Writer
Font: Cutive Mono (Heading)/Ubuntu (Body Text)
N.EWS
0 Comments