Sajadah Ibu
Kegiatan membuat sajadah Ibu saya rekam dalam blog sajadah Ibu almarhum. Alhamdulillah saya menjadi ahli waris kebisaan orang tua saya, menjahit (Ibu) dan menulis (Bapak). Sejak berusia enam tahun saya bermain di kolong meja ibu saya, membuat boneka kain dari perca-perca yang berserakan. Di usia 8 tahunan saya mulai menulis cerita yang saya sembunyikan di bawah taplak meja. Kadang yang saya tulis tidak berfokus pada ceritanya tapi penampilan seorang anak dengan baju-bajunya. Jadi tetap saja unsur menjahit ada di cerita saya. Menjahit tidak menjadi pilihan saya untuk mengembangkan diri di masa dewasa muda, dan ketika bekerja sebagai penulis saya memilih sebuah institusi yang feminin, penuh dengan baju-baju indah, penampilan apik, hasil karya tangan yang artistik, dan keteraturan. Saya menggabungkan dunia Bapak dan Ibu.
Menulis dan Menjahit
Kini saya sudah mengundurkan diri dari dunia pekerjaan, secara kedinasan dan sosial. Saya tetap menulis dan kembali menekuni jahitan dengan menjahit kembali baju-baju almarhum Ibu menjadi sajadah.
Kegiatan itu saya dokumentasikan dalam blog, agar kakak-kakak dan adik saya, serta keluarga besar saya bisa membacanya.
Berikut ini adalah tulisan-tulisan yang saya tulis setiap hari (semoga).
Cerita Sajadah Ibu
Sewing Blogging
Sewing and Blogging adalah tulisan tentang kegiatan menjahit dan menulis yang saya lakukan sebagai kesertaan dalam Ramadan Challenge.
Buku-Buku Menyulam
Buku-Buku Menyulam adalah tulisan tentang koleksi buku tentang menyulam saya. Buku itu saya beli di e-commerce dan layanan buku daring.
Tas Kresek Wajah Baru
Tas Kresek Wajah Baru adalah tulisan tentang proses mengolah wadah bingkisan Lebaran dari tas kresek. Dari tas kresek menjadi tas baru.