Referensi Narasi

Referensi narasi – Bisa menulis tanpa membaca? Hmm … Sepertinya mustahil. Malah ada yang mengatakan bahwa penulis itu tidak pernah berhenti, karena kalau ia tidak menulis maka ia akan membaca.

Ya, dengan membaca kita akan menjadi semakin kaya untuk menuangkan pikiran kita dalam bentuk tulisan. Buku yang kita baca bisa merupakan referensi untuk menambah kedalaman, dan bisa juga untuk mempertajam kemahiran menulis.

Saya pribadi seorang kutu buku sejati, dan pembaca impulsif. Membeli buku sama dengan memesan makanan di saat lapar. Saya memang terus lapar bacaan.

Ketika saya kecil, ayah saya selalu mengajak anak-anaknya ke toko buku di Blok M atau Mayestik. Di sana kami dibolehkan memilih satu buku. Sering terjadi, buku yang saya pilih sudah habis saya baca dalam perjalanan dari toko buku ke rumah.

Pendidikan masa kecil itu membuat saya selalu ingin membaca. Di sekolah, saya menitipkan sejumlah uang kepada bendahara Yayasan untuk dibayarkan apabila saya membeli buku online. Sebagian besar pengeluaran saya adalah untuk buku. Ketika perpustakaan sekolah di buka, 1.000 buku di awal koleksinya merupakan buku-buku pribadi saya.

Untuk website Narasi ini saya khusus membaca (ulang) buku-buku tentang menulis, nonfiksi kreatif, maupun nonfiksi. Sebagian adalah buku lama, tetapi ada juga buku baru yang saya beli dalam bentuk bekas di marketplace, atau dalam bentuk digital di Amazon.com atau di Google Playbooks. Sebagai catatan, semua buku yang saya tampilkan di sini adalah legal. Artinya, saya beli format asli, sebagai penghormatan saya kepada penulis.

Selamat membaca!