N-E
“Irasshaimase!”
“Irasshaimase!” teriak pelayan dengan lengkingan ketika saya dan suami saya masuk ke Sushi Tei Margo City, Depok. Kemudian pelayan itu berbicara dengan cepat yang membuat saya bertanya lagi apa yang dikatakannya. Oh dia bertanya apakah kami memilih duduk di bar menghadap rel makanan, atau di sofa. Ya tentu saya pilih sofa. Senangnya makan di Sushi Tei itu karena tempat duduk yang ergonomis dan cukup luas.
Kami disodori menu, dan dengan cepat memilih selada dan sushi. Minumnya teh hitam dan ocha. “Tunggu 15 menit ya,” kata pelayan. Ternyata tidak sampai 15 menit hidangan datang satu demi satu.
Apa Saja yang Kami Pesan?
Ocha
Pesanan pertama yang datang adalah teh hitam dan ocha. Saya memesan ocha karena harganya lebih murah, sepertiga harga teh hitam. Ternyata tidak hanya harga yang menguntungkan, rasanya nyaman di perut, dan meninggalkan sensasi tertentu di mulut. Ocha ini dapat diisi ulang. Saya mengisi ocha sampai tiga kali. Ketika mencicipi ocha saya, suami saya pun ikut mengisi ulang gelasnya dengan ocha.
Crunchy Lobster Roll
Sajian kedua yang kami pesan adalah Crunchy Lobster Roll. Di buku menu tertulis penjelasan tentang hidangan itu: crunchy sushi roll with lobster. Nama crunchy diambil dari kriuk biskuit yang membuat menu ini punya tekstur beragam. Apalagi ada tekstur lembut dari lobster dan pekat dari sushi. Hmm nikmat!
Konyyaku Salad
Satu lagi menu pilihan kami: Konnyaku Salad. Konnyaku mirip agar-agar putih yang diiris pipih. Ini pilihan yang tepat untuk padanan sushi yang padat dan kaya tekstur. Walaupun tampilannya jemek-jemek tidak cantik, konnyaku adalah makanan Jepang yang sehat karena kandungan karbohidrat rendah.
Kami hanya memesan dua jenis makanan, tetapi terasa terlalu banyak untuk berdua. Selada tidak habis, dan kami minta bungkus untuk dibawa pulang.
Saat akan meninggalkan restoran, suami saya ke toilet dan saya menunggu di pintu masuk. Kesempatan itu saya pakai untuk bertanya kepada pramusaji di pintu masuk apa yang dia katakan tadi. Dia tersenyum manis dan berkata, “Irasshaimase. Artinya selamat datang.”
Kali ini tanpa lengkingan.
Narasi Kulineran yang Lain
Terry Tempest William -Refuge
Terry Tempest William menulis Refuge yang merupakan esai tentang ketidakseimbangan lingkungan hidup yang menyebabkan ibunya menderita kanker.
Philip Gerard – Creative Nonfiction
Creative Nonfiction membahas tentang pengertian dan bagaimana menulis dengan gaya nonfiksi kreatif.
Jack Kerouac – On the Road
Jack Kerouac dalam On The Road berkisah tentang dua tokoh utama yang melakukan melintasi daratan Amerika, sebagai lambang mencari jati diri.
George Saunders – A Swim in a Pond in the Rain
A Swim in a Pond in the Rain adalah buku karya George Saunders yang mengulas tujuh cerita pendek klasik Rusia.
Tentang Web Narasi
Pengisi Konten: Endah WS
Page Builder: Divi/Elegant Themes
Layout Pack: Writer
Font: Cutive Mono (Heading)/Ubuntu (Body Text)
N-EWS: Narasi Endah WS
N-EWS