30DWC

#35 – Squad 6

,Cerita Sebelumnya:

Ken, siswa kelas 4 SD Swasta di Jakarta Selatan, sedang belajar tentang kerajaan Hindu Buddha. Dia ingin membuat wisata virtual ke Trowulan, Mojokerto. Di Trowulan ada situs-situs yang diduga peninggalan kerajaan Majapahit. 

Ketika ada libur panjang karena ada hari libur nasional yang jatuh pada hari Senin, Ken membuat rencana wisata virtualnya.

Ken sudah membuat peta perjalanan, mengamati kota Mojokerto, desa Trowulan, dan museum Majapahit. Di tahap berikutnya dia  mendalami istilah-istilah yang ada di Majapahit, yaitu gapura, candi, dan arca. Ken juga menulis tentang buku-buku Majapahit yang dibelikan mamanya, dan sumber air di trowulan yang masih ada hingga kini.

 

#25

Sabtu, 12 Maret 2022

Rumah Majapahit

Begitu masuk Museum Trowulan, kita akan melihat lukisan seluas dinding tentang kehidupan orang Majapahit. Ada lelaki memegang kurungan ayam. Dia ada di depan rumahnya, yang berhalaman luas dan terbuat dari papan.

Rumah itu terletak di tepi sungai. Ada yang sedang berperahu, ada yang memancing, ada yang berjual beli. Ada anak-anak berlarian.

Baik anak laki maupun lelaki dewasa memakai ikat kepala, bagian bawah ditutupi kain, sedangkan bagian atas tak berbaju.

Gambar rumah di lukisan itu ada wujudnya di museum. Bangunannya tak lebih dari 12 meter persegi. Berdiri di batas batu. Kerangkanya dari kayu. Dinding bangunan dari papan atau anyaman bambu (gedeg). Atapnya terbuat dari sirap dan genteng terakota berbentuk pipih persegi panjang. Bagian atas dilengkapi dengan bubungan, dan ujung-ujungnya berhias ukel. Lantainya berupa susunan bata.

Halamannya ditata indah. Ada kotakan dari bata rebah, dan di dalam kotak diisi dengan batu bulat.  Di sekeliling bangunan ada selokan berlapis batu bata. Penggunaan batu bata untuk menutup halaman mirip dengan yang ada di kolam segaran.

Ada jambangan terakota sebagai hiasan.

Rumah itu berukuran kecil, dan diperkirakan merupakan bagian dari rumah yang lebih besar.

Kini di Desa Bejijong, Trowulan, dibangun Kampung Majapahit sebagai destinasi wisata. Rumah-rumah penduduk direnovasi menjadi bangunan berbata merah yang merupakan tiruan dari rumah Majapahit zaman dahulu. Mengapa berbeda dengan bangunan di museum?

Ya, rumah bisa berbeda kan, tergantung kondisi keluarga. Ada pejabat dan ada rakyat.

#30dwcjilid35

#squad6

#day25

 

× Hubungi saya