30DWC

#35 – Squad 6

Bismillah. Saya mengikuti 30DWC dengan tujuan untuk menulis draf teenbio Gajah Mada. 

#7

Selasa, 22 Februari 2022

Mengenal Trowulan

Jalan utama menuju Trowulan berapa jalan beraspal dua arah yang bersisian dengan Sungai Brantas. Gajah Mada dilahirkan di kampung di hulu Sungai Brantas, jadi kalian bisa membayangkan bagaimana dia datang ke Majapahit. Selain berjalan kaki, mungkin dia naik perahu.

Kalian ingin tahu kan lokasi rumah Gajah Mada? Datanglah ke Gapura Wringin Lawang Wringin Lawang terletak di desa Jatipasar. Dalam bahasa Jawa, “Wringin Lawang” berarti “Pintu Beringin”. Bentuk gapuranya seperti pintu terbelah, dengan luas dasar 13 x 11 meter dan tinggi 15,5 meter. Gapura itu dikelilingi area taman yang bersih dan tertata rapi. Di balik gapura ada area persawahan. Gapura itu merupakan pintu masuk ke rumah pejabat-pejabat istana, di antaranya Gajah Mada. Namun bangunan-bangunan itu kini sudah tidak ada.

Dari gapura itu kalian bisa ke Kolam Segaran di desa Trowulan. Kolam ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran 800 x 500 meter persegi. Nama “Segaran” berasal dari bahasa Jawa segara yang berarti “laut”. Ada tembok tanggul bata merah mengelilingi kolam yang kini tidak boleh kita injak. Kolam ini memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai kolam penampungan untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk kota Majapahit yang padat, terutama pada saat musim kemarau. Dugaan lain, kolam ini digunakan sebagai tempat mandi dan kolam latihan renang prajurit Majapahit. Mungkin juga kolam ini merupakan taman hiburan bila ada tamu kerajaan.

Di depan kolam segaran ada Museum Majapahit  Di museum ini ada koleksi tanah liat. keramik, logam, dan batu. Koleksi tanah liat memperlihatkan bagaimana peralatan rumah tangga di masa Majapahit. Dari koleksi keramik dapat diketahui bahwa Majapahit sudah berhubungan dengan negara luar, seperti Cina, Thailand dan Vietnam. Keramik-keramik tersebut memiliki berbagai bentuk dan fungsi, seperti guci, teko, piring, mangkuk, sendok dan vas bunga. Koleksi logam menunjukkan benda-benda untuk upacara dan alat musik. Koleksi batu-batuan berupa miniatur candi, arca, relief dan prasasti. 

Sebelum meninggalkan Trowulan tengok dulu desa Bejijong, yang disebut dengan Kampung Majapahit. Di sana kalian akan melihat rumah-rumah penduduk berbata merah tak berteras, dengan pintu kayu diapit dua jendela. Rumah itu merupakan bangunan baru, namun dibuat dengan arsitektur zaman Majapahit untuk memperkuat citra Kampung Majapahit. 

Di Trowulan ada puluhan candi, tetapi tidak usah kalian datangi semua. Cukup satu atau dua situs dan museum, seperti disebutkan di atas.

Sebelum pulang sempatkan mampir ke warung Sambel Wader yang ada di warung-warung di Trowulan. Kalian tidak suka pedas? Wader (mujair muda) juga enak tanpa sambal.

#30dwcjilid35

#squad6

#day7

× Hubungi saya