Akikah di Era Digital

Akikah di era digital – Ketika Al, cucu pertama dalam keluarga, lahir di tahun 2021, kami pun memikirkan kapan mengadakan akikah. Hukum akikah adalah sunnah muakad, atau sunnah yang diutamakan. Rasanya masih ada utang ketika anak belum diakikahkan.

Mengingat kondisi ibu dan bayi yang masih beradaptasi, kami berpikir saat yang tepat adalah setelah puputan (tali pusar lepas). Bila tali pusar belum lepas, kami belum nyaman mengadakan sebuah acara. Alhamdulillah puputan terjadi di hari ke-7 sehingga kami pun bisa merancang sebuah acara, dan menyepakati  sebuah tanggal.

Kami memiliki kambing di kampung, tetapi ribetlah kalau membawanya ke Jakarta. Belum lagi mencari tukang potong dan tukang masak. Mengolah kambing itu susah, apalagi untuk saya yang tidak hobi memasak. Mengirim dalam bentuk mentah pun tidak pantas. Dalam dalil akikah ada anjuran untuk tidak membagikan daging mentah, dan pengantaran masakan akikah pun harus dengan nampan, artinya dengan cara yang indah. Kira-kira kalau diganti dengan boks, akan samalah indahnya.

N-EWS

Akikah Dirancang Lewat HP

Untunglah di zaman serba cepat ini segala sesuatu bisa dilakukan lewat benda pintar bernama HP. Melalui WA saya bertanya kepada tetangga di mana jasa katering akikah yang bagus dekat rumah. Dia menyebutkan sebuah nama berinsial M. Oh ya, saya ingat … kami sudah sering mendapat kiriman boks akikah berlogo M bila tetangga menyelenggarakan akikah. Saya ingat satai dan gulainya tidak prengus, terutama bagi lidah yang tidak bersahabat dengan rasa kambing.

Namun tetangga saya tidak tahu nomor telepon M. Oh gampang … jari-jari saya segera bertanya kepada Eyang Gugel. Eyang mengarahkan saya ke website jasa layanan itu. Canggih juga jasa layanan M. Ada penjelasan hukum, testimoni dan data statistik. Tertera ada 17.000 kambing yang telah dipotong, dan ada 10.000 pesanan. Tak perlu lagi pindah ke lain hati! M menyediakan kambing, lauk matang berupa satai dan gulai serta sop, dan paket boks sesuai pesanan kami.

Website itu juga terhubung dengan akun WhatsApp pengelola. Petugas Admin pun mengirim daftar berbagai ukuran kambing dan harga. Karena Al lelaki, kambing yang dipotong dua ekor. Kami memilih seekor kambing  besar dan seekor kambing kecil, lalu melakukan transfer dan tinggal menunggu hari untuk pemotongan.

Ya, semuanya bisa dilakukan lewat HP. Tetapi … tidak demikian ketika menyangkut peribadatan. Akikah adalah bentuk komunikasi kepada Allah, karena itu ayah si bayi sendiri harus mengucapkan doa syukur atas lahirnya seorang anak saat penyembelihan. Prosesi itu sakral dan tidak afdol bila diwakilkan atau si ayah hanya mengirim rekaman voice note di WA dengan alasan sibuk.

Akikah di Era Digital

Pada Hari Pemotongan Kambing Akikah

Pada hari pemotongan, kami terkejut karena salah satu kambing yang kami pilih ternyata kecil. Ya, ini kesalahan mendasar. Kami terlalu menggampangkan. Seharusnya kami datang dan melihat sendiri kambing yang akan dipotong, tidak memilih  berdasarkan daftar harga. Kami pun menukar kambing yang kecil dengan yang besar. 

 

Sayang sekali saya tidak dapat melanjutkan tulisan ini di sini karena sudah dimuat di media daring Rahma.id. Silakan baca kelanjutan serunya di sini.

Akikah di Era Digital

Tata Laksana Akikah

Akikah di Era Digital

Memotong dua ekor kambing (untuk bayi lelaki)

Akikah di Era Digital

Pemotongan kambing dilakukan ayah bayi

Akikah di Era Digital

Mengundang orang terdekat

Akikah di Era Digital

Sebaiknya hari ke-7, kata Ustad

Foto-foto oleh Tri Marsiawati

Narasi Nenek yang Lain

Lansia dan Digital

Lansia dan Digital

Lansia dan Digital: Penulis yang seorang nenek mengemukakan perlunya literasi digital untuk para lansia agar kelompok ini hidup lebih nyaman.

read more

Web Narasi N-EWS

Menulis Narasi dengan Renyah & Lincah

 

Pengisi Konten: Endah WS

Page Builder: Divi/Elegant Themes

Layout Pack: Writer

Font: Cutive Mono (Heading)/Ubuntu (Body Text)

 

 

N-EWS

× Hubungi saya