Mencari Gajah Mada

Mencari Gajah Mada

#1 dari 10 tulisan

 

Mencari Gajah Mada – Gajah Mada perlu dicari? Ya, karena data tentang Gajah sangat sedikit. Agar anak-anak mendapat kejelasan tentang Gajah Mada, ada baiknya kita melakukan riset ke kota Trowulan. 

 

Menc

{

Halo anak-anak Indonesia!

Mungkin kalian pernah mendengar nama Gajah Mada dari nama jalan di kota kalian, atau melihat foto arcanya di buku. Kalian tahu kan bahwa Gajah Mada adalah sosok penting di kerajaan Majapahit? Belum? Tidak apa-apa. Di buku ini kalian akan mengenal bagaimana Gajah Mada menyatukan wilayah-wilayah di Indonesia, bahkan hingga Singapura dan Malaysia.

Keren, ya. Banget. Di balik keberhasilan yang diraihnya, Gajah Mada itu seperti kalian. Dia punya ayah dan ibu, pernah seumuran kalian, punya rumah, punya guru, serta punya teman yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.

{

Yuk ke Rumah Gajah Mada!

Gajah Mada punya rumah? Ya pastilah punya. Hanya saja ahli sejarah masih menduga-duga di mana rumah Gajah Mada persisnya. Yang jelas, rumahnya ada di desa Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. 

Yuk kita berkunjung ke desanya, dan mencari tahu di mana rumahnya. Kita kunjungi museum, kita datangi candi-candi Majapahit, dan kita mengobrol dengan penduduk di sana. Dari penjelahan itu mungkin bisa mendapatkan gambaran di mana rumah Gajah Mada.

Mungkin kita bisa menguak masa kecil dan keluarganya, kita pelajari tempat-tempat yang dikunjunginya, dan kita cari tahu mengapa raja-raja Majapahit menyayanginya.

Sepertinya banyak orang menyayangi Gajah Mada, ya. Buktinya dia masih dikenang tujuh abad setelah dia wafat.

Yuk, bertandang ke tempat tinggal Gajah Mada.

Siapkan buku catatan, bawa botol minum. dan siap bersenang-senang.

Tentang Web Ini

Web ini dikelola oleh Endah WS, seorang pendidik dan penulis. Web berisi tulisannya yang dibuat dengan genre naratif, baik tentang catatan perjalanan, catatan kuliner, maupun proyek menulis nonfiksi. 

Proyek Menulis

Proyek Menulis tentang Gajah Mada merupakan bentuk revisi dari tulisan yang disertakan dalam program 30-Day Writing Challenge bersama Empire of Writer, pada tanggal 16 Februari-16 Maret 2022. Dalam progam itu saya menulis teenbio dengan tema Trowulan untuk Anak. Sasaran saya adalah anak SD kelas 4, 5, 6.

Saya merupakan anggota 30DWC Angkatan ke-35, Squad 6.

Tulisan #1 ini saya unggah di hari Rabu 12 Februari 2022.

 

Menulis Puisi Bersama Asqa

Menulis Puisi

Bersama Asqalany

Asqa atau Muhammad Asqalani eNeSTe, guru puisi saya ini seumuran anak saya. Dia lahir 25 Mei 1988. Saya pantas berguru padanya karena prestasinya di bidang puisi. Dia menulis puisis sejak 2006 dan pernah menjadi Pemenang II Duta Baca Riau 2018.

#1

Jumat, 4 Februari 2022

Apa tujuan Anda menulis puisi?

Aku tak Tahu

Aku bukan Gunawan Mohammad
yang menulis dengan njelimet
Juga bukan Joko Pinurbo
yang menulis dengan nakal
Apakah menulis puisi
harus njelimet dan nakal?
Aku tak tahu

** (Okay)

#2

Sabtu, 5 Februari 2022

Buatlah puisi Anda tanpa menggunakan subjek: Aku, Kamu, Dia, Kami, Mereka, Kita, Nya.

Tema Bebas.

Sambiloto

Pahitnya astaghfirullah
Mengguyur permukaan lidah
Menempel di penjuru langit-langit
Air pun tak bisa mengusir
Biarpun mengagetkan
sambiloto tak pernah khianati tubuh yang jadi rumahnya.

*** (Good)

#3

Selasa. 8 Februari 2022

Tulislah:

10 Kata DI (Kata Kerja)
10 Kata DI (Kata Keterangan)

10 Kata KU (Di Awal)
10 Kata KU (Di Akhir)

Bidadari Bulan

Di bawah cahaya bulan kuputar lagu Baju Bulan berulang-ulang di HP-ku.
Kubayangkan yang dirasakan JokPin
saat Oppie Andarista lantunkan puisinya
yang telah digubah jadi lagu.
Jokpin duduk di depan panggung
Tubuhnya seringan kata-kata di puisinya
Tatapannya sedalam makna Baju Bulan

Mungkinkan Joko anak Joko Tarub
dan bidadari bulan?
Kok dia tahu rahasia di balik celana,
di dalam kulkas, di salon kecantikan, di tahun baru, di ranjang
dan di puisi?
Hanya anak pengintip yang jago mengintip

Hidupku terlalu lurus
untuk kutulis jadi puisi jahil
Pikiranku terlalu anta untuk dilirik Oppie musisi kesayanganku

Kalau ada bidadari ditiupkan awan ke bumi
Kujaga dia selama mandi
Kuusir bila ada lelaki
mengambil selendang
yang sudah kuselipkan cita-citaku
untuk dibawa ke langit tinggi

Bulan, cuma satu mimpiku
Kata-kataku jadi denting
Kegelisahanku jadi nada
Puisiku jadi lagu

**(Okay) 

#4

Rabu, 9 Februari 2022

Hari ini manfaatkan dongeng masa kecil Anda sebagai bahan, namun olahlah dengan cara kreatif.

Sepatu yang (Sengaja) Tertinggal

Cindy salkir! tulis Gozal
Cindy menghapus foto cantiknya dari grup kampus
Dia mengumpat
mengapa bukan pangerannya yang berkomentar
Sayang pangerannya tak sempat menemukan sepatu yang tertinggal
karena dia keburu menghapus jejak

**(Okay)

#5

Senin, 14 Februari 2022

Nyalakan imajinasi Anda, tulislah puisi Anda dengan memasukkan 3 kosa kata bikinan Anda, sebuah tempat yang belum pernah ada, dan nama tokoh yang unik.

Kala

Air tak menari
Angin tak main galasin
Senyap
Sudah 1 purnama aku di rumah
Aku rindu pada kantor
Aku sudah sehat

Namun seseorang yang tak kukenal menghampiriku di gerbang

Wai, wawawu Wewi, katanya.
Bahasa apa itu?
Kamu belum tahu? Aku kini pemilik kantor ini, katanya lagi,
dengan suara yang dikeluarkan dari bibir bawah dan gigi atas
Gedung ini mau kurobohkan
supaya jin-jin bisa melahirkan lagi di sini
Kalau kamu masih mau bekerja di sini,
cari tempat di mana pun
Mau planet Ors, Domb atau planet lain

Tapi aku bekerja dari mana?
Rumahku hanya sepetak, tak ada internet
Jangankan ke planet
mau pindah ke IKN, saja tak punya uang

Kalau begitu, kamu saya pecat, katanya

Jangan, BPJS saya baru bisa cair 30 tahun lagi

Terdengar angin berlarian
dan air bergoyang-goyang

#6

Selasa, 15 Februari 2022

Buatlah puisi yang berisi ucapan terimakasih atau apresiasi kepada diri Anda yang telah berhasil melewati banyak masa sulit dalam hidup..

Kepada Kamu 

 

Kepada mata minusku
yang tak mau terpejam di malam hari
terus mengajakku menari

Kepada perut buncitku
yang patuh menerima
apa pun yang kukecap dan kutelan
sekalipun dia harus kerja rodi

Kepada kaki busikku
yang membawaku berkelana
ke tempat berpahala dan berdosa

Kamu, kamu, kamu
Sebanyak ini rumahku

 

#7

Rabu, 16 Februari 2022

Buatlah puisi yang berisi ucapan terimakasih atau apresiasi kepada diri Anda yang telah berhasil melewati banyak masa sulit dalam hidup..

Sirih Gading

Guruku bilang
puisi adalah akar

Dari puisi akan lahir
prosa berdaun rimbun
drama yang menjalar
atau esai tegak menjulang

Tapi aku sirih gading
yang hanya punya prosa daun

Puisi akarku akan lahir
bila air menyapaku

****Bagus

#8

Kamis, 17 Februari 2022

Ganti judul puisi di bawah ini, buatlah puisi 14 baris, pakailah minimal 3 kata yang tersedia

Lala

gema
gua
dalam
dirimu
yang
mengaku
hampa
menangis
dalam
nyayi
teletubbies
yang
sedang
sakit

Cacing Tanah

Tubuh kaku berpeluk tanah itu
Terlahir sebagai lelaki
dan mati sebagai lelaki
Namun sepanjang hidupnya
dalam tubuhnya bergema suara perempuan
Bagi cacing jenis kelamin itu seperti puisi
Tidak usah dimengerti tapi dijalani
Tugas hidup cacing sebagai jantan sekaligus betina
Juga sebagai pembujuk tubuh kaku
untuk masuk ke lorong guanya
sedikit demi sedikit tanpa sakit
terlumat dalam nyanyian usus panjangnya
hingga terlahir menjadi
sosok baru
tanpa kelamin

****Bagus

#9

Jumat, 18 Februari 2022

Buka Google. Baca puisi-puisi Muhammad de Putra. Tulis puisi Anda yang terinspirasi dari sana.

Pohon Bambu

Raihlah pucuk batang bambu
dengan lantunkan nada tertinggimu

Kuaklah rahasia bonggol bambu
dengan tukikkan nada terendahmu

Hitunglah tebaran daun bambu kering
dengan tuliskan puisi sebanyak lelahmu

***Good

#10

Senin, 21 Februari 2022

Cari tahu segala misteri, mitos, atau fakta tentang angka 13. Tuliskan ke dalam puisi Anda.

13

Di teras lantai 13 Apartemen Putih
perempuan berbaju tidur
menunggu awan tumpahkan hujan
Hanya hujan yang dapat menolong
mengenyahkan suara-suara
yang membangunkannya dari tidur
mengancam dengan kutukan
dan sumpah serapah sial
Dalam sapaan subuh sekali lagi perempuan berhati hampa itu
mencari awan yang belum juga terlihat
Lalu menatap suara berisik
memaki di bawah sana
Dia melompat untuk hentikan
suara yang dibencinya
Suara pun stop
Azan berkumandang
Awan hujamkan hujan
kafani tubuh kaku dalam genangan merah

***Bagus

 

#11

Senin, 28 Februari 2022

Lihat benda-benda di sekitar Anda.Buat mereka seperti manusia, sebab tanpa itu, mereka tidak perlu capek-capek Anda tulis ke dalam puisi.

Buku Tua

Aku mendengar kegelisahan seorang lelaki di malam-malam sunyi 1945

Aku membaca angan di balik rambut masainya
tentang perlunya tokoh kuat pemersatu Nusantara

Aku melihat orang terpana
menganggap ciptaan lelaki pemimpi itu seperti nyata

Aku mengantar arkeolog dan sejarawan
mengorek-ngorek tanah di Trowulan
mencari pembuktian adanya Gajah Mada

Aku menyaksikan lahirnya cucu-cucuku, berupa ratusan tulisan tentang Majapahit

Namun aku mencium ketidakpuasan karena kepastian tentang Gajah Mada belum juga ada

Biarlah, aku akan menyimpannya dalam sepi
seperti ketika lelaki gelisah itu menciptakanku

****Bagooos 👏👏

 

Rumi 29

Belajar Rumi

Hari Ke-29

 

REFERENSI

Rumi's Secrets

HB Jassin

RUMI DAYLIGHT

Camille & Kabir Helminski

God has scattered that light over spirits,
the fortunate have held up their skirts;
And he, having gained that scattered largesse of light,
has turned his face away from all except God.
Whosoever has lacked a skirt of love
is left without share in that scattered largesse of light

Masnawi I, 760-2

Pakaian sebagai Metafora

Metafora adalah kata kiasan yang menggunakan simbol untuk menjelaskan hal A metaphor is a figure of speech which expresses the unfamiliar in terms of the familiar. In most instances, a common, usually physical object is used to illustrate a more abstract or less familiar idea or concept. There is an implied comparison between the two, but this comparison does not always use the words like or as. An example of this is the statement “my father is my rock.” Most people easily understand this to mean that the father is strong, is consistent, is a place of safety, etc. Only the most insanely literal person would take this statement to mean that the father is an actual piece of granite or limestone.

kalau saja tahu Sumedang itu  tahu

akan terhidang di rumah makan Padang

ia takan cukup berani meradang

dalam gulai cumi isi tahu

dikocok bersama telur dan daun bawang

 

tetapi tahu tetap saja tahu

walau suka pergi jauh merantau ke mana-mana   

ia tak kan pernah mau cerita

tentang penderitaan tersesat di dalam perut cumi

 

sementara kamu diam-diam mencatat

pelanggan yang tak henti setiap makan siang

minta dihidangkan gulai cumi isi tahu

dengan bahasa Padang logat Sunda

 

(Eddie MNS Soemanto)

Setuju bahwa puisi karya penyair bernama Jawa ini lucu? Toss, yuk! Puisi itu berjudul “Gulai Cumi Isi Tahu” yang mengisahkan penderitaan tahu Sumedang di perut cumi. Cumi itu menjadi favorit pelanggan yang  berbahasa Padang logat Sunda. Penjualnya pun bersukacita karena hidangan itu laris manis.

Penyatuan gulai Padang dan tahu Sumedang menjadikan warung itu sah menjadi rumah makan Padang yang dimiliki orang Sunda. 

Catatan

Di Balik “Belajar Rumi”

Tentang Belajar Rumi

Tentang “Belajar Rumi” adalah jurnal berdasarkan sajak di buku Rumi’s Daily Secrets dan Rumi Daylight.

Apakah jurnal ditulis setiap hari?

Cita-citanya begitu, namun ternyata untuk menyelesaikan satu tulisan perlu waktu beberapa hari.

Apa yang ditulis di dalam jurnal?

Setelah hari ke-24 saya mendapatkan diri saya berproses. Semula saya menulis refleksi sajak dalam kehidupan saya, kemudian saya menulis pengamatan saya terhadap sekeliling yang relevan dengan sajak Rumi. Terakhir saya menulis tentang sajak Rumi sebagai inspirasi menulis puisi. Mungkin karakter penulisan saya akan berubah lagi, Wallahu alam. Ini menunjukkan betapa lenturnya pemikiran Rumi. 

Apakah Rumi relevan untuk kehidupan masa kini?

Yes. Definitely.

Itulah mengapa penulisan saya beralih menjadi gagasan penulisan puisi. Hari gini menulis puisi? Jangan salah. Orang sekarang cenderung membuat tulisan pendek. Entah itu status di WA atau caption di Instagram dan Tiktok. Dengan mempelajari Rumi, mungkin tulisan pendek itu akan lebih bermakna? Semoga! 

Kok Bersemangat banget, siapa teman diskusimu?

Sosok yang mengajak saya membaca sajak harian Rumi adalah Ibu Widarti Gunawan, Setiap hari kami membahas diksi atau pesan sajak yang dibaca hari itu. Cukup seru. Kadang kami bingung, kadang kami lelah, kadang kami menemukan hal baru dan seolah berteriak “Eureka”. Apa pun, kami terus maju.

Tentang Rumi, Helminski & Jassin

Jalaludin Rumi

Rumi (1207-1273) adalah penyair, ulama dan sufi. Dia lahir di Afghanistan, namun kemudian hidup berpindah tempat mengikuti ayahnya, dan akhirnya mukim di Turki hingga akhir hayat.

Dua sosok yang membentuk Rumi menjadi penyair dan sufi adalah ayahnya dan mentornya, Shams-i- Tabrizi. Pengaruh kedua orang itu mengasah Rumi dalam  menorehkan puisi keilahian yang dibalut dengan dongeng, deskripsi alam,  dan kisah. Puisi-puisi Rumi menembus batas wilayah, waktu dan agama.

Hingga akhir hayatnya Rumi menulis puisi yang dihimpun dalam enam jilid buku berjudul Masnawi. 

Camille & Kabir Helminski

Camille dan Kabir Helminski adalah pasangan suami istri yang mengelola The Threshold Society of Santa Cruz, California. Lembaga nirlaba itu mengkaji dna memberikan pelatihan tentang sufisme. Kabir menulis banyak buku tentang sufisme dan Rumi.

Buku Rumi Daylight berisi 365 sajak untuk inspirasi harian yang diambil dari Masnawi I dan II.

 

 HB Jassin

Hans Bague Jassin (1917-2000) dikenal sebagai tokoh kritikus sastra dan penulis cerpen dan puisi.

Ketertarikannya pada agama terlihat dari karyanya, Bacaan Mulia, yang merupakan terjemahan Al Quran.

Menjelang akhir hayatnya Jassin menerjemahkan Rumi Daylight, karya Camille & Kabir Helminski. Naskah Jassin belum selesai utuh saat Jassin wafat. Sahabatnya, Ali Audah, merapikan naskah itu hingga bisa diterbitkan.

 

Rumi 24 Lama

Rumi 24 Lama

BELAJAR RUMI

(Keberagaman … di Dapur)

  • Rumi Daylight (Camille & Kabir Helminski)
  • Rumi’s Daily Secrets (HB Jassin)

024

24 JANUARI, 2022

Di hari ke-24, saya dan Ibu Widarti menemukan bahwa Rumi relevan untuk kehidupan abad ke-21. Puisi itu pendek, begitu juga teks untuk status media sosial warga kehidupan digital. Mengapa tidak mengawinkan keduanya?

If ten lamps are present in one place,
each differs in form from another;
yet you can’t distinguish whose radiance is whose
when you focus on the light.
In the field of spirit there is no division;
no individuals exist.
Sweet is the oneness of the Friend with His friends.
Catch hold of spirit.
Help this headstrong self disintegrate;
that beneath it you may discover unity,
like a buried treasure.

[I, 678-83]

Saya menafsirkan sajak ke-24 ini sebagai kebersamaan dalam keberagaman. Jika 10 lampu berpendar, maka kita tidak dapat membedakan cahaya yang satu dengan lainnya. Ke-10 lampu itu membentuk harmoni cahaya. Jadi tidak penting lagi mana lampu yang membiaskan cahaya terindah. Ketika satu lampu padam, akan terjadi ketimpangan. Ketika kita menulis puisi harmoni dalam keberagaman, saya pikir paling tepat adalah menulis puisi tentang masakan, Hmm … Dari pencarian di internet saya menemukan buku puisi kuliner yang menarik. Sayangnya buku itu tidak dijual bebas. Dari blog Puisi Kuliner yang Matang | Sainul Hermawan (ulm.ac.id) ada kutipan puisi yang yummy. Izin kutip ya, Pak Sainul Hermawan.

kalau saja tahu Sumedang itu tahu

akan terhidang di rumah makan Padang

ia takan cukup berani meradang

dalam gulai cumi isi tahu

dikocok bersama telur dan daun bawang

 

tetapi tahu tetap saja tahu

walau suka pergi jauh merantau ke mana-mana

ia tak kan pernah mau cerita

tentang penderitaan tersesat di dalam perut cumi

 

sementara kamu diam-diam mencatat pelanggan

yang tak henti setiap makan siang

minta dihidangkan gulai cumi isi tahu

dengan bahasa Padang logat Sunda

(Eddie MNS Soemanto)

Setuju kalau puisi penyair bernama Jawa ini lucu? Toss! Puisi itu berjudul “Gulai Cumi Isi Tahu” yang mengisahkan penderitaan tahu Sumedang di perut cumi. Penjualnya yang berbahasa Padang logat Sunda malah bersukacita karena hidangan itu laris manis. Penyatuan gulai Padang dan tahu Sumedang menjadikan warung itu sah menjadi rumah makan Padang yang dimiliki orang Sunda.      

Di Mana Induk Ayam?

Di Mana Induk Ayam?

~Picture Book Baru~

Seekor anak ayam heran mengapa dia tak punya saudara dan tidak mirip induknya. Ketika induknya menghilang dia tahu jawabannya. Buku terbaru saya, kolaborasi dengan ilustrator. Audelia Agustine. Untuk usia 3-7 tahun.

× Hubungi saya