Belajar Rumi
005
5 JANUARI, 2022
Rumi’s Daily Secrets
Jalaludin Rumi
HB Jassin
Rumi’s Daily Secrets
Camille & Kabiir Helminski
Foto Aynur Zakirov, Pixabay
Suspicion and greed at the table of Majesty are ingratitude.
Akhir-akhir ini algoritme Instagram selalu membawa konten Elon Musk ke feeds IG saya. Semakin sering saya membuka Reels atau unggahan tentang Elon, IG pun mengira saya suka, dan semakin banyak saya mendapat kiriman unggahan Elon.
Ya, saya senang membaca tentang Elon karena eksentrik, unik, out of the box, pintar, cinta lingkungan, mengurus ke-5 anaknya, CEO yang memang bekerja, dan tidak jaim. Semoga benar demikian, karena saya hanya mengamati dari HP:)
Ada satu pemberitaan tentang Elon yang saya pikir terkait dengan sajak tentang keraguan dan kerakusan di atas. Elon pernah mengumumkan di Tweeter-nya bahwa dia berencana “to own no houses”. Menurut LA Times, Elon telah menjual empat rumah di California senilai $62 juta. Kalau dikonversi ke rupiah, jumlahnya adalah Rp 892.466.933.865,80.
Mau tahu rumahnya? Coba intip di LuxuryLaunches.com. Hmm … rumah idaman banget karena stylish dan ramah lingkungan. Rumah itu nemanfaatkan energi matahari dan menghadap Samudra Pasifik. Sikap pro-lingkungan Elon yang membuat saya tanpa sadar jadi penggemarnya.
Setelah menjual propertinya, Elon pindah ke rumah berukuran 36 meter persegi, yang dibelinya dengan harga $50.000 atau Rp720.000.000 Elon berpikiran praktis. Dia mendekat ke kantornya, pabrik yang sedang membangun satelit untuk ke Mars.
Ukuran kepuasan Elon berbeda dengan orang kebanyakan. Dia tidak lagi membutuhkan rumah mewah, hanya rumah secukupnya untuk tidur. Namun dia tengah membangun mimpi untuk terbang ke Mars dan dia wujudkan.
Saya pikir ini bukan greed, tapi justru merupakan rasa syukur gaya Elon.