Belajar Rumi

007

7 JANUARI, 2022

Rumi’s Daily Secrets
Jalaludin Rumi
HB Jassin

Rumi’s Daily Secrets
Camille & Kabiir Helminski

Foto Monsterkoi, Pixabay

My friend, the sufi is the son of the present moment: to say “tomorrow” is not our way.

Sejak hari ke-7 tepat untuk kondisi saya saat ini. Saya lelah setelah enam hari membaca Rumi, dan rasanya ingin beristirahat.

Saya cukup terkejut karena di beberapa website disebutkan bahwa Rumi adalah seorang Syiah. Ada beberapa bukti-bukti di dalam teksnya yang mengarah pada hal itu.

Hmm hmm hmm ….

Yang saya khawatirkan adalah persepsi orang. Mungkin orang tua murid di sekolah saya akan meragukan keislaman saya, begitu juga keluarga saya. Saya teringat pada seorang kerabat yang kelihatan ogah-ogahan ketika saya tanya apa makna dari sepenggal kalimat Rumi. 

Well, saya hanya menganggap Rumi sebagai filsuf dan sastrawan. Karya Rumi seperti halnya karya-karya sastrawan Inggris yang saya baca ketika kuliah –yang jelas-jelas bukan Muslim– juga filsuf-filsuf Barat seperti Nietschze yang ateis. Dan … what I read have not defined me. Saya tetap seorang Muslimah dengan naik turun spiritualitas saya. Karya-karya itu memperkaya wawasan saya dan mempertajam daya persepsi saya, namun tidak membuat saya menjauh dari apa yang sudah ditanamkan oleh orang tua saya. 

Soo … sajak hari ini menjadi penting: be mindful, tak usah melihat ke depan yang belum jelas. 

 

 

× Hubungi saya