30DWC
#35 – Squad 6
Bismillah. Saya mengikuti 30DWC dengan tujuan untuk menulis draf teenbio Gajah Mada.
#8
Rabu, 23 Februari 2022
Menjadi Prajurit Majapahit
Selesai menyelesaikan pendidikan di Sekolah Karsyan Pawitra, Gajah Mada pergi ke istana Majapahit. Jarak tempuh dari desanya di Pandaan, Pasuruan, sejauh 40 km. Karena waktu itu belum ada kendaraan, kemungkinan Gajah Mada berjalan kaki. Menurut Google, waktu tempuh dengan berjalan kaki dari Pandaan ke Trowulan adalah 10 jam. Pastinya dulu lebih lama karena dari Pandaan ke Trowulan harus melewati hutan, bukit dan lembah.
Kemungkinan yang lain adalah naik perahu karena jalan itu bersisian dengan Sungai Brantas. Ya, Sungai Brantas punya arti penting bagi masyarakat daerah itu di masa lalu.
Gajah Mada bersemangat menempuh kesulitan itu karena dia ingin menjadi prajurit Majapahit. Ayahnya adalah prajurit yang setia kepada raja. Kakek dari pihak Ibu seorang pejabat desa yang menghormati pembesar istana. Kakek dari pihak Ayah kemungkinan juga kerabat istana. Dengan latar belakang itu, Gajah Mada mewarisi sifat kesatria. Ditambah dengan pendidikan selama 10 tahun di Karsyan Prawira, Gajah Mada menunjukkan dirinya calon prajurit yang baik.
Gajah Mada diterima sebagai bekel di istana, dan segera menjadi anggota pengawal raja yang disebut dengan Bhayangkara. Gajah Mada berjasa menyelamatkan raja ketika seorang patih bernama Ra Kuti memimpin pemberontakan. Gajah Mada melarikan raja lewat Sungai Brantas. Atas jasanya menyelamatkan Raja Jayanegara, ia diangkat sebagai patih, seseorang yang memimpin suatu daerah.
Ketika Jayanegara wafat, adiknya, Tribhuwana Tunggadewi, menjadi ratu. Pada masa Tribhuwana Tunggadewi memimpin Majapahit, Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih Amangkubhumi Majapahit. Pengangkatan tersebut didasarkan atas jasanya yang berhasil memadamkan pemberontakan di daerah Sadeng.
#30dwcjilid35
#squad6
#day8