Surat untuk Hening
Surat untuk Hening – Hening, sore ini kami datang ke rumahmu di tengah hujan deras. Kami baru mendengar berita tentang dirimu tadi pagi, semiggu setelah kepergianmu. Adikmu, Banyu, baru masuk sekolah hari ini. Dia bercerita bahwa dia tidak masuk karena, “Mbak Hening meninggal.”
Ya, orang tuamu mestinya menelepon ke sekolah, mengabarkan bahwa adikmu tidak bisa datang ke sekolah karena ada kedukaan. Apalagi di pekan lalu Banyu mendapat giliran menjadi pemimpin kelas, dan ibu atau ayahmu bisa mengisi kegiatan kelas.
Kami selalu berharap ada perubahan dari orang tuamu, apalagi di saat Banyu mempunyai momen penting, seperti menjadi pemimpin. Namun hal itu tidak pernah terjadi. Sejak Banyu duduk di kelas 1 hingga kelas 3 SD, ibumu hanya datang saat mengambil rapor. Ayahmu yang bertugas di luar kota baru sekali hadir dalam pertemuan dengan wali kelas membahas adikmu. Dalam kesempatan itu ayah dan ibumu berjanji akan lebih memperhatikan Banyu.
N.E
Surat ini untukmu, Hening
Saat Banyu berulang tahun bulan lalu, ibumu berjanji akan hadir di sekolah. Untuk anak yang berulang tahun, orang tua dapat hadir dalam doa bersama sambil mendengarkan guru kelas membacakan sejarah hidup yang berulang tahun dari bayi hingga usia terkini. Ibumu tidak mengirim cerita tentang adikmu, sehingga guru kelas tidak dapat bercerita tentang pengalaman adikmu sejak lahir hingga sekarang. Banyu hanya menatap kosong saat guru mengajak teman-temannya berdoa.
Banyu tidak hadir pekan lalu. Kejengkelan saya kepada orang tuamu memuncak. Saya beranggapan orang tuamu menyia-nyiakan kesempatan untuk mengembangkan adikmu jadi anak yang percaya diri. Ya, biasanya anak yang jadi pemimpin akan tumbuh percaya dirinya.
Saya sudah membuat surat peringatan untuk orang tuamu, sampai datang berita dari adikmu tentang kepergianmu.
Dalam Surat ini, Saya Ucapkan Selamat Jalan, Hening
Sore ini kami pun datang ke rumahmu, untuk pertama kalinya. Suasana duka masih tampak dari papan-papan duka cita di halaman rumahmu. Sebilah papan bunga terjatuh tertiup angin. Guru-guru mengangkatnya dan menyandarkannya ke dinding. Di papan itu tertulis namamu: Hening Ayu.
Baca lanjutan cerita sendu ini di Rahma.id.
Selain “Surat untuk Hening”, Baca Juga …
Siswa Tuli Itu Dititipkan Bundanya di Sekolah Kami
Siswa tuli itu dititipkan bundanya di sekolah kami. Dia sudah berganti sekolah dan selalu mogok. Mengapa bundanya memindahkan sekolah anaknya?
Anak Mogok Makan? Ini bisa Jadi Jalan Keluar
Bila anak mogok makan bekal di sekolah, guru perlu mencari cara untuk membujuknya. Di antaranya dengan menonton video Gingerbread Man.
Layangan Putus: Perlindungan terhadap Pemain Anak
Layangan Putus adalah film 18+ yang melibatkan pemain anak. Saat menonton LP saya membayangkan bagaimana perlindungan terhadap pemain anak,
Kegiatan Menggambar untuk Anak 3-4 Tahun
Kegiatan menggambar untuk 3-4 tahun harus sesuai tahapan berpikir dan motoriknya. Seorang pendidik menuturkan pengalamannya.
Mengatasi Bullying dengan Dongeng
Mengatasi bullying dengan membacakan dongeng si kancil adalah pengalaman seorang guru dalam mengatasi ejekan di kelas.
Buku Cerita Bergambar yang Oke Banget
Rekomendasi empat buku cerita bergambar (picture book) untuk dibacakan nyaring (read aloud) kepada balita berdasarkan pengalaman penulis.
Dicari Masjid Sayang Anak
Di cari masjid sayang anak adalah tulisan yang mengajak masjid untuk menyayangi anak agar kelak mereka sayang masjid.
Daya Lenting Guru Milenial di Masa Pandemi
Daya lenting guru milenial: sejak awal masa pandemi, mereka jadi terbiasa dengan hal yang tidak pasti, mendadak, dan berubah.
Web Narasi N.EWS
Menulis Narasi dengan Renyah & Lincah
Pengisi Konten: Endah WS
Page Builder: Divi/Elegant Themes
Layout Pack: Writer
Font: Cutive Mono (Heading)/Ubuntu (Body Text)
N.EWS