30 DWC 35 #5

30DWC

#35 – Squad 6

Bismillah. Saya mengikuti 30DWC dengan tujuan untuk menulis draf teenbio Gajah Mada. 

#5

Minggu, 20 Februari 2022

Sekolah Karsyan Prawita

Ketika berumur 10 tahun Gajah Mada  didaftarkan orang tuanya ke Sekolah Karsyan Pawitra. Wah, umur 10 tahun baru masuk sekolah? Ya, menurut tradisi Hindu saat itu, anak yang berusia 10-12 tahun baru mulai dikirim orang tuanya belajar di asrama sebagai Brahmacarin (siswa).

Sekolah Karsyan Pawitra terletak di dalam hutan di lereng Gunung Pawitra (sekarang disebut Gunung Penanggungan), Mojokerto, Jawa Timur. Tidak mudah mencapai tempat itu karena sangat jauh dari keramaian. Pawitra merupakan karsyan, tempat para resi bertapa. Resi adalah orang suci dalam agama Hindu yang hidup sederhana dan mendekatkan diri kepada dewata, serta pandai bersyair. Di samping resi, Pawitra juga dihuni oleh kaum Brahmana, yaitu kelompok terpelajar dalam agama Hindu yang menguasai ajaran, pengetahuan, adat, adab hingga keagamaan.

Para resi dan kaum Brahmana ini mengajarkan Gajah Mada tentang ajaran Pendidikan Agama Hindu, yoga, Kewarganegaraan (ilmu pemerintahan, hukum, politik kerajaan, dan strategi perang), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (geografi Nusantara).

Sekolah yang dimasuki Gajah Mada merupakan sekolah berasrama. Miriplah dengan pesantren sekarang. Bedanya, lama pendidikan berlangsung selama 12 tahun.

Tidak diketahui apakah selama 12 tahun itu Gajah Mada pulang ke rumah atau tidak, ataukah orang tuanya menengoknya atau tidak tidak. Yang jelas, selama masa belajar itu Gajah Mada mendapat tempaan mental dan fisik luar biasa dari para resi dan Brahmana.

 

#30dwcjilid35

#squad6

#day5

30 DWC 35 #4

30DWC

#35 – Squad 6

Bismillah. Saya mengikuti 30DWC dengan tujuan untuk menulis draf teenbio Gajah Mada. 

#4

Sabtu, 19 Februari 2022

Dari Macan Menjadi Gajah

Di kaki Gunung Arjuno dan Gunung Kawi, di hulu Sungai Brantas, dataran tinggi Malang, ada sebuah desa bernama Pandaan. Kepala desanya bernama Macan Kuping. Dulu, kepala desa disebut dengan penghulu.

Suatu hari Macan Kuping kedatangan serombongan tamu, pasukan prajurit kerajaan Kediri yang dipimpin Raden Wijaya. Di dalam rombongan ada anggota pasukan yang terluka. Macan Kuping menerima rombongan itu dan menjamu mereka dengan rasa hormat.

Saat pamit, Raden Wijaya berkata, “Penghulu Desa Pandaan, tugas kami masih banyak. Kami akan melanjutkan perjalanan ke Madura. Teman saya yang terluka tidak bisa melanjutkan perjalanan. Kalau berkenan, saya titip Gajah Pagon di sini.”

Macan Kuping menerima permintaan itu. Dia berjanji akan merawat Gajah Pagon.

Gajah pagon dibuatkan rumah di tengah kebun, di antara rumput ilalang, dan setiap hari penduduk kampung membawakan makanan.  

Berangsur  Gajah Pagon sembuh dari lukanya. Dia menjadi bagian dari penduduk kampung Pandaan. Dia ikut berkebun, dan menjadi warga Pandaan.

Gajah Pagon jatuh cinta kepada putri Macan Kuping. Mereka menikah,  dan punya anak yang diberi nama Gajah Mada. Nama Gajah mengacu pada hewan besar yang disegani hewan di hutan. Dalam cerita lama agama Hindu gajah adalah hewan tunggangan dewa Indra. Gajah juga merupakan dewa ilmu pengetahuan, Ganesha. Seperti namanya, Gajah Mada tumbuh menjadi anak yang sehat, berani dan pintar.

Setelah penghulu Desa Pandaan itu meninggal, Gajah Pagon menggantikan Macan Kuping menjadi pemimpin desa.

Terdengar kabar berdiri kerajaan baru bernama Majapahit.  Rajanya adalah atasan Gajah Pagon, Raden Wijaya. Teman-teman seperjuangan Wijaya mendapat jabatan penting di istana. Gajah Pagon tetap menjadi penguasa daerah Pandaan.

#30dwcjilid35

#squad6

#day4

30 DWC 35 #3

30DWC

#35 – Squad 6

Bismillah. Saya mengikuti 30DWC dengan tujuan untuk menulis draf teenbio Gajah Mada. 

#3

Jumat, 18 Februari 2022

Kehidupan di Abad ke-14

Kalian lahir tahun 2010 atau 2011, berarti kalian lahir di abad ke-21. Gajah Mada lahir tahun 1301, berarti dia lahir dan hidup di abad ke-14.

Bagaimana kehidupan di abad ke-14? Pastinya berbeda dengan tujuh abad kemudian, di saat kalian lahir dan bersekolah.

Kita lihat yuk satu per satu.

Rumah

Di halaman rumah orang Majapahit ada jalan setapak dari batu kerakal. Ada tangga berupa 2-3 undakan untuk masuk rumah.

Berbeda dengan masa sebelumnya, rumah Majapahit tidak dibangun di atas tiang-tiang, tapi langsung dari tanah. Mungkin  di masa Majapahit orang sudah mengatasi masalah banjir.  Kalian bisa melihat bentuk rumah itu di kawasan arkeologi Trowulan, Dukuh Kedaton, Desa Sentonorejo, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.

Ukuran rumah hanya 12 meter persegi. Dapur dan kanar mandi ada di luar rumah. Rumah masa Majapahit berlantai segi enam dari terakota.

Di rumah masa Majapahit ada peralatan dapur dari logam: dandang untuk menanak nasi, wadah sayur,  mangkuk minum, baki dan cerek. 

Pakaian

Dari relief candi terlihat busana sehari-hari rakyat jelata. Mereka memakai kain sebatas pinggang untuk laki, dan sebatas dada untuk perempuan. Rambut panjang tergerai, baik laki maupun perempuan. Ada juga perempuan yang menggelung rambutnya.

Kendaraan

Di zaman Gajah Mada tidak ada mobil, motor, bahkan sepeda. Saat itu orang ke mana-mana naik kuda, mengendarai kereta yang ditarik kuda, atau berjalan kaki.

Perahu Jung adalah perahu khas orang Jawa yang dipakai untuk berlayar ke tempat jauh.

Sekolah

Pendidikan dilakukan di rumah, namun untuk anak laki keluarga bangsawan ada pendidikan khusus. Mereka dititipkan pada resi Brahmana di pegunungan untuk dididik menjadi kesatria. Seperti kalian mereka belajar ilmu agama, berlatih yoga agar tenang dan fokus, belajar geografi Nusantara juga (mirip IPS kalian), dan ilmu pemerintahan (ini PPKN zaman dulu). Yang berbeda, mereka belajar ilmu bela diri dan peperangan. Ya, di masa itu kekuatan fisik untuk mlindungi diri masih sangat diperlukan.

#30dwcjilid35

#squad6

#day3

Di Mana Rumah Gajah Mada

Di Mana

Rumah Gajah Mada?

(Tantangan Hari #2 Seri Trowulan untuk Anak)

Di Mana Rumah Gajah MadaTulisan ini adalah bagian kedua dari seri Trowulan untuk Anak. Tulisan ini saya buat dalam program 30 Day Writing Challenge bersama Empire of Writer, yang berlangsung antara tanggal 16 Februari – 16 Maret 2022. Dalam progam itu saya menulis teenbio dengan tema Trowulan untuk Anak. Sasaran saya adalah anak SD kelas 4, 5, 6. Program 30DWC menempatkan saya pada Angkatan ke-35, Squad 6.

Tulisan #2 saya unggah di hari Kamis 13 Februari 2022.

Di

Di Mana Rumah Gajah Mada?

Vivamus magna justo, lacinia eget consectetur sed. Nulla quis lorem ut libero malesuada feugiat. Cras ultricies ligula sed.

Amet Sit Consecteture

Vivamus magna justo, lacinia eget consectetur sed. Nulla quis lorem ut libero malesuada feugiat. Cras ultricies ligula sed.

Convallis Nec Nisi

Vivamus magna justo, lacinia eget consectetur sed. Nulla quis lorem ut libero malesuada feugiat. Cras ultricies ligula sed.

#2

Kamis, 17 Februari 2022

Di Mana Rumah Gajah Mada?

Pertama pergilah ke Jawa Timur.

Pergi? Ayah Bunda apa mau? Tenang. Cukup buka Google Maps. Ketik “Jawa Timur”. Akan terpampang Pulau Jawa bagian timur dan nama-nama tempat: Surabaya, Sidoarjo, Malang, Kediri. Nah di segiempat titik itulah kemungkinan terletak rumah Gajah Mada.

Kemungkinan? Ya, karena Gajah Mada hidup sudah lamaaaaa sekali, dan semuanya berupa dugaan-dugaan. Para peneliti, terutama arkeolog  meneliti mana yang paling logis dari kemungkinan-kemungkinan itu. Salah satu hasil penelitian arkeologi yang dipakai dalam buku ini adalah karya Agus Aris Munandar. Kita akan bahas nanti ya tentang arkeologi.

Kembali ke peta. Perbesar petamu dengan mouse atau jarimu. Kamu akan mendapatkan dua tempat bernama Pasuruan dan Mojokerto. Nah, kedua tempat ini akan menjadi titik penting sebagai wilayah yang penah ditempati Gajah Mada.

Pasuruan adalah nama kabupaten yang terletak 40 km sebelah selatan Surabaya. Di Pasuruan ada kecamatan bernama Pandaan. Desa yang dingin karena terletak di kaki Gunung Welirang. Pandaan kini sudah menjadi tempat yang ramai, karena berada di tengah-tengah jalur kota Malang dan Surabaya. Ada banyak tempat wisata di sini. Perkembangan kecamatan ini semakin pesat dengan adanya Tol Gempol – Pandaan sejak 2014.

Ketika Gajah Mada lahir, tempat ini masih berupa desa sunyi yang dikelilingi hutan lebat, Nanti ada cerita ya mengapa Gajah Mada lahir di sana. Gajah Mada melewatkan masa kanak-kanak di Pandaan.

Setelah remaja, Gajah Mada pindah ke Trowulan, kabupaten Mojokerto, tempat pusat Kerajaan Majapahit berada. Kini, di Mojokerto ada jalan beraspal dan jalan tol. Dulu ketika Gajah Mada hijrah dari desanya ke keraton, dipastikan dia berjalan kaki. Menurut Google Maps, jarak Pandaan-Trowulan itu 50 km, dan dapat ditempuh selama 10 jam … dengan berjalan kaki. Dulu, dari Pandaan ke Trowulan harus melewati hutan, bukit dan lembah. Jadi pastinya Gajah Mada berjalan lebih dari 10 jam.

Kediaman Gajah Mada setelah menjadi pegawai istana ada di kompleks kerajaan. Situs Trowulan ditandai dengan bangunan-bangunan berbentuk candi. Untuk memasuki kompleks keraton Majapahit, kita melewati gapura. Di sana ada lapangan. Di sisi timur lapangan ada area istana tempat tinggal raja, pendeta, keluarga dan pejabat. Kediaman Gajah Mada ada di area ini.

#30dwcjilid35

#squad6

#day2

× Hubungi saya